Orang-Orang yang Keluar di Pagi Hari #1
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_pX_aNQy78okeYHZfAd50-06KYtBN6JDz64MZWCOD2q1ZoLU125A3lsExj0wfAjxZKJK2ay1R3SgmFlTf2zJZCQleoo6bRn2ZN8rghXilgLHsRNuVhxYCCH5FX2IHX3vh-N37zvNVzOU/s640/petani_perempuan.jpg)
Punggung dedaunan masih basah oleh embun pagi. Saat ia berjalan pelan sembari membelai beberapa ranting yang sedikit menjulang ke jalan setapak. Matahari belum juga muncul, padahal ia telah berjalan melewati sebuah bukit. Nafasnya masih biasa saja meski jalan menanjak tengah dilaluinya. Beban bakul yang ia ikat dengan selendang di pinggang pun tak membuatnya terengah. Setiap pagi ia selalu seperti ini, beban-beban itu telah menjadi sahabatnya. Hening pagi adalah kawan terbaiknya. Suara aliran sungai. Kicau burung-burung liar nan merdu. Serta nada sumbang dari nafasnya sendiri, menghiburnya setiap kali lelah menghampiri langkahnya. Belum lagi sapaan embun pagi, juga hembusan udara segar pagi hari. Semua itu dinikmatinya setiap pagi tanpa rasa bosan. Bakul berisi sayur di punggungnya adalah bahan sarapan pagi untuk sebuah panti jompo di pinggiran kota. Ia setiap pagi berjalan lebih dari 10km untuk bakul itu. Bukan upah yang ia terima yang membuatnya setia melakukannya. ...