Rumah Tak Bertembok
31/01/2015 Sebuah meja segitiga duduk bosan dihadapan sebuah TV besar berwarna hitam. Mereka saling acuh dibawah kilau cahaya lampu berlian penuh pernak-pernik. Dua sofa hangat tampak berjejer dekat meja yang masih muram. Senyum gambar dibalik bingkai kaca yang terikat rapi oleh empat batang kayu pun tak mampu manghapus kerut dahi si meja. Bahkan dinding pun terlihat malu berdiri membawa bingkai kayu itu. Seekor kucing hitam mengintip kaku dari balik jendela berkaca hitam dengan sedikit celah disudutnya. Suara detak jam dinding tak cukup kuat melawan percakapan politisi yang membual di layar TV . Angin mengalir dengan irama, namun tak ada yang turut berdansa disana. Seorang remaja berjalan mendekat dan mengganti aksi dua politisi dengan drama monotone yang membuat kucing pergi tanpa suara. Pria berdasi hitam dengan tas dan jas ditangannya duduk di sofa hangat yang seketika berubah dingin. Tanpa sapa, sang remaja mengisyaratkan untuk tak mengisi kata pada tatap matanya. Suar...