Cinta Tak Bertanya

Seorang pemuda yang selalu takut memandang wanita bertanya : "Siapa wanita yang layak aku cintai?"

"Seberapa angkuh kah cinta, harus menentukan standar kelayakan?"

Seorang muda yang datang dengan sepeda tua bertanya : "Apakah dengan sepeda tuaku ini sudah cukup modal untuk aku mencintai?"

"Semahal apakah cinta, sampai hanya orang kaya yang boleh memilikinya?"

Seorang Ibu yang lelah dengan pekerjaan rumahnya bertanya : "Haruskah aku menentukan siapa wanita yang tepat untuk anakku kelak?"

"Butakah cinta, sampai ia tak mampu memilih?"

Seorang tua mantan tentara perang bertanya : "Jika aku mati dalam perang, apakah istriku kehilangan cintaku?"

"Hidup dimanakah cinta, bukankah ia hidup dalam hati? Bukan dalam ingatan."

Seorang anak kecil bertanya : "Apakah Ibuku berhenti mencintaiku ketika dia memarahiku?"

"Bukankah matahari tetap bersinar, walau manusia mengeluh karena bumi terlalu panas?"

Seorang guru matematika bertanya : "Seberapa besar seorang muda harus mencintai orang yang belum menjadi istrinya?"

"Adakah rumus menghitung berat, besar dan banyaknya cinta? Cinta bukan hal yang bisa diukur dengan logika."

Seorang mantan narapidana bertanya : "Apakah masa laluku membuat cinta tak mau datang?"

"Cinta memang bisa melihat, tapi bukan dengan mata dan pandangan curiga ia melihat."

Seorang polisi bertanya : "Adakah aturan agar cinta tidak pergi atau kabur?"

"Cinta bukan penjahat yang harus diawasi setiap waktu. Cinta akan menyerahkan dirinya ditempat ia boleh bertumbuh dan bernafas dengan lega."

Seorang Penanggung Jawab stasiun kereta api bertanya : "Apakah cinta suka datang dan pergi seperti kereta api?"

"Apakah kamu nyaman ketika diluar atau tidak berada dirumahmu sendiri? jadikanlah hatimu rumah bagi cinta."

Seorang atlet lari cepat bertanya : "Haruskah kita mengejar orang yang kita cintai sampai dapat?"

"Cinta itu kedamaian, ia tak kan berlari menghindar atau pura-pura harus dikejar. Cinta adalah kebebasan, ia lebih suka ditemani berjalan bersama walau kita berada ditepi jalan yang lain."

Seorang konglomerat yang lewat bertanya : "Siapa yang mengajarimu menjawab semua pertanyaan ini?"

Ia diam, berdiri dan membuka payungnya. Kemudian hujan ditepi senja meleyapkannya dari pandangan banyak orang. 

"Cinta mudah pergi ketika tak ada lagi percaya dan rendah hati tak menguasai hati."



Pict : Instagram : yang.terdalam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diambil dari : Suar Aksara - Sudah Saatnya (Bandung)

Puisi : Kamus Kecil - Joko Pinurbo

51 yang (Ber)lalu