Ada yang, namun.... Inilah kehidupan.
Setiap orang punya bayangan dan gambaran berbeda tentang
kehidupan. Masing-masing kita melukiskan gambar lain pula tentang kehidupan.
Cinta, benci, kehilangan, ketakutan, rindu, dan rasa yang lain silih berganti
mengisi hari setiap kita. Ada yang bertemu benci tapi tak mengenalinya, ada yang
bertemu cinta tapi tak melihatnya, banyak yang bertemu ketakutan tapi tak acuh
padanya.
Ada yang mencari cinta yang justru tersembunyi dilubuk hatinya,
ada yang membuang benci kedalam jiwanya. Ada yang takut pada ketakutan, dan ada
yang memeluk kehilangan yang sebenarnya t'lah hilang. Ada yang mengisi kekosongan
dengan kekosongan. Ada yang rindu senyuman namun menebar tatapan curiga.
Banyak rindu berbalas pengabaian. Banyak yang mengejar mimpi namun
lupa mimpinya. Banyak yang merasa memiliki namun kehilangan sebelum mampu
memiliki apapun. Ada yang hidup untuk mimpinya. Ada yang bermimpi tentang
hidupnya. Ada yang menikmati malam namun rindu pada mentari. Ada yang menyambut
mentari namun menatap bulan yang tak kunjung pergi dari ujung langit.
Ada yang tak mengerti untuk apa dia hidup, namun lebih banyak lagi
merasa tahu tentang kehidupan, bahkan kehidupan orang lain. Banyak yang merindu
berharap dirindukan. Banyak yang memeluk untuk dipeluk, namun justru memeluk
dan tertikam. Ada yang melihat dengan menutup mata, namun ada yang melihat
dunia begitu gelap meski mata t’lah terbuka.
Ada yang mampu berbicara banyak bahasa, namun kadang diam seribu
bahasa. Ada yang pandai berkata-kata, namun tak memahami bahasa yang tak
terkatakan. Ada yang mendengar jelas suara bising kesombongan, namun tak mampu
mendengar bisik lirih kepedihan. Ada yang diam menatap kesibukan, ada pula yang
lupa bahwa diam adalah emas.
Ada yang bangga karena kesetiaan, namun lupa arti perpisahan. Ada
yang sedih dalam kenangan, namun tak mau beranjak dari khayalan. Ada yang
setiap hari berbicara kebenaran, namun lupa bahwa lidah tak bertulang. Ada yang
benci pada kemunafikan, namun lupa, ada kemunafikan dalam kebencian.
Ada yang merancang masa depan, namun lupa dimana dia hidup. Ada yang
memberitahu banyak orang tentang kehidupan, namun lupa indahnya sebuah misteri.
Banyak yang merasa memiliki waktu, namun lupa harga sebuah kebersamaan. Ada
yang tak punya banyak waktu, namun tak lupa rasanya berbagi tawa. Banyak yang
tergila pada kebersamaan, namun lupa syahdunya saling rindu.
Ada yang bernyanyi penuh sukacita, namun tak suka pada perbedaan
yang menyatukan rasa. Ada yang senang melihat warna-warni bunga, namun tak
pernah tahu ada harumnya yang lebih memikat daripada warna. Ada yang bangga
menaklukan pegunungan nan gagah, namun tak pernah mencoba sentuhan pasir hangat
tepi pantai.
Terlalu banyak sisi kehidupan ini yang tampak begitu jelas namun
ternyata fatamorgana. Terlalu sering mata kita tertipu kabut kenyataan. Terlalu
sering mulut kita berbisik keji tentang keindahan.
Biarkan daun menuliskan puisi tentang mentari, biarkan bulan
mengagumi mentari walau tak berjumpa. Biarkan gunung berdiri tegar diatas laut
yang tenang meredam keangkuhan. Biarlah misteri tetap hidup sebagai
misteri, biarlah kehidupan berjalan karena misterinya yang belum ditemui semua
orang.
"Menikmati hidup dengan misteri yang tetap menjadi misteri."
Pict : http://onebigphoto.com/most-beautiful-northern-lights-photography/
Komentar
Posting Komentar