Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Mendengarkan Untuk Memahami

Gambar
25/02/2015 Ketika libur semester tahun lalu saya pulang kampung. Bertemulah dengan kedua orang tua saya yang juga sudah rindu. Beberapa bulan tak berada dirumah, membuat saya ketinggalan cerita tentang rumah. Termasuk cerita tentang adik saya yang masih duduk dibangku SMA. Dalam sebuah sore Ibu bercerita tentang adikku yang begitu susah diberi nasihat. Selalu saja keras kepala dan tidak menuruti nasehat orang tua. Kemudian dalam kesempatan lain, Ayah saya juga mengatakan hal yang sama. Keluarga kami keluarga yang sederhana dan mungkin orang tua kami juga tak terlalu sibuk bekerja. Itu cukup membuat saya heran, mengapa adik saya seperti anak yang kurang perhatian. Belum selesai saya heran, ada lagi cerita tentang anak atau orang yang tidak mau mendengarkan nasehat orang lain. Dosen saya pun pernah mengatakan, “ anak jaman sekarang susah dikasih tahu”. Ibu pemilik warung makan di depan kost saya juga pernah mengatakan demikian. Hal ini cukup membuat saya bertanya-tanya.

Menang Tanpa Mengalahkan

Gambar
20/02/2015 Pagi yang sejuk dengan di iringi suara para serangga menyanyi riang. Menyambut mentari yang tak pernah lelah terbit dan membawa kehidupan baru. Di sudut padang rumput yang hijau, berkumpul beberapa binatang. Karena pagi ini adalah awal musim panas, mereka berdiskusi banyak hal. Entah bagaimana awalnya, tetiba Kerbau Liar dan Gajah berdebat. “ Kamilah yang terkuat, kami akan habiskan setengah dari semua rumput di dunia ini .” Kata si Gajah. Kerbau Liar pun tak mau kalah ; “ Hei jangan sombong dulu, kawanan kami lebih banyak daripada kalian hahahaha .” Lebah dan Kupu-kupu turut ambil bicara dengan nada kesal ; “ Kalian semua hanya bisa makan, tak pernah ikut menabur benih tumbuhan yang kalian makan! ” “ Hahahaha.... ” tawa Buaya yang kemudian ia lanjutkan “ mampirlah ke sungai, kalianlah yang akan aku makan hahahaha. ” “ Buaya hanya besar mulut, memangnya bisa kau menangkapku? ” tanya si burung Elang sambil mengepakkan sayap gagahnya. “ Hei, hei dengar

Belajar Dari Siapa Saja

Gambar
16/02/2015 Siang itu tak secerah hari lain. Ketika jam tangan menunjukan pukul 13.00, berjalanlah kami berdua menuju Gereja depan kampus. Walau perut masih kenyang selepas makan siang, tapi harus tetap berjalan cepat karena takut terlambat. Sampai di depan Gereja dimana tiga teman kami sudah berada disana. Kemudian disusul dua teman lagi datang agak terlambat. Kami bertujuh pun berangkat ke Bawen dengan angkutan umum. Sampai di bawen, kami pun (anak-anak kost) iuran untuk membawakan sedikit hadiah kecil untuk teman-teman kami. Teman-teman kami yang tinggal di Pondok Diakonia. Sebuah Panti yang cukup besar di daerah Bawen. Aku katakan cukup besar karena Panti ini menjadi rumah bagi sekitar 150 anak-anak sampai lansia. Sambutan hangat nan sederhana kami dapatkan dari seorang ibu pengasuh. Tentu beberapa anak yang melihat turut melempar senyumnya pada kami. Bagi ku panti ini masih asing, karena baru kali pertama aku berkunjung. Namun semua berbeda, setelah seoragng ibu pengas

Tau apa tentang cinta?

Gambar
13th Friday 2015 Bulan ini (februari) selalu dikaitkan dengan “Cinta atau Kasih Sayang”. Semua orang lantas mengaku punya kasih atau punya cinta. Lalu yang lain akan meng- claim dirinya pantas atau layak dicintai. Realy? Seyakin apa kita bahwa kita layak dicintai dan kita punya cinta? Apasih ukuran dunia ini untuk semua orang bisa bilang “aku punya cinta”? Apasih syaratnya untuk setiap orang dapat mengaku “aku layak dicintai”? Ah sudahlah, mungkin sudah terlalu banyak pertayaan. So, kita mulai saja cerita singkatnya. Tapi sory, ada satu pertanyaan lagi untuk memulai. Cinta yang mana atau cinta dari siapa yang pertama kali kita sadari kita rasakan di dunia ini? Jawaban yang akan sering kita dengar adalah “cinta dari Tuhan”. Lalu yang (mengaku) sayang keluarga akan mengatakan “cinta dari orang tua”. Yang fanatik pada isme bahwa manusia adalah makhluk sosial (mungkin) menjawab “cinta dari sesama atau lingkungan sekitar”. Juga yang mencintai alam (mungkin) menjawab “cinta

Tanya Tak Terjawab

Gambar
11/02/2015 “Banyak jalan menuju Roma” ialah ungkapan klasik yang sering kita dengar. Sekilas kita mengira ungkapan itu akan mengantarkan kita ke Roma. Tetapi pernahkan mendengar sebuah bisikan lirih dari lembah yang begitu dalam? Dia berbisik, ungkapan itu tak akan membawamu ke Roma. Ungkapan itu justru membawa kita kepada sebuah persimpangan jalan. Persimpangan jalan yang masih sangat jauh dari Roma. Dan sebuah persimpangan jalan yang tak terhitung seberapa banyak jalan yang bisa kita lewati. Lalu kita sering juga mendengar “hidup itu jalani aja, nikmati aja” . Kalimat itu tak membawa kita pada nikmatnya hidup. Kalimat itu juga membawa kita pada persimpangan jalan, persimpangan jalan menuju hidup yang kita kehendaki. Tanpa kita bertanya, sebenarnya jalan-jalan itu yang kita hidupi. Ada jalan amarah. Ada jalan dendam. Ada jalan iri dengki. Ada jalan keangkuhan. Ada jalan kebimbangan. Ada jalan kesombongan. Ada jalan ketakutan. Ada jalan keyakinan. Ada jalan kebahagiaan. A

Pemberian (Sederhana) Berharga

Gambar
09/02/2015 (Ini sebuah cerita dari Sahabat Pena) Malam itu, malam yang panjang orang sering menyebut begitu. Kami (karena berdua) hehe, menikmati dinginnya malam kota Salatiga dan hangatnya susu segar yang kami pesan di kedai susu pinggir jalan. Bercerita sana sini, tawapun tak lupa mampir. Namun, sebenarnya inti cerita ini ada di jalan sebelum kami sampai di tempat ini. Bagai sebuah kolam yang diisi air tapi penuh dan tumpah, ya pengandaian ini cukup menggambarkan keadaanku malam itu. Stressor menyerang hingga aku butuh orang yang mau mendengarkan ku, hanya ini yang aku butuh pada malam itu. Beberapa menit aku hanya diam karena bingung harus bercerita dari mana, sang pendengar mungkin juga bingung dan ia mengambil buku dengan quote yang isinya sangat pas dengan keadaanku ini bunyinya “ You can cry and get upset. You can thing the world is over and there’s no hope. But the end the feelings that very night and start fresh the next day. Life’s short! ~ #88LoveLife“.  Akhirn

Bingkai Cerita Indah

Gambar
08/02/2015 Hujan sore ini mengantarku pada cerita lawas masa kecil ku. Aku kecil kala itu tinggal bersama tiga orang yang sangat luar biasa. Baiklah aku perkenalkan mereka satu persatu. Yang pertama ialah, Nenek Paini (sbg Mbah Oyeng). “Oyeng” adalah plesetan dari bahasa jawa yang berarti poyeng atau kurus, karena beliau memang kurus.hehe Beliau adalah seorang wanita yang tegar, tangguh, penyayang dan pintar. Mbah Oyeng muda pernah punya mimpi menjadi seorang guru, walau mimpinya tak pernah menjadi nyata. Tetapi siapapun yang mengenal Mbah Oyeng pasti tau betapa baik hati dan pintarnya ia. Kedua ialah, Widji (sbg Mbah Ndud). “Ndud” berarti gendut atau gemuk, sesuai postur yang dimiliki Mbah Ndud.hehe Beliau mantan pejuang bangsa Indonesia. Tetapi tak lama dan kemudian menjadi seorang “Dalang”. Menurut wikipidia, dalang begitu istimewa. Ya memang sebagaimana adanya dalang itu luar biasa. S”bab dia adalah sutradara, narator, penulis cerita, pemain karakter, bisa bernyanyi, dll. Da

Bahagiakanlah Dirimu

Gambar
05/02/2015 Sukses? Apasih sukses itu? Kenapa semua orang ingin sukses? Dan sukses seperti apa yang mereka inginkan? Ini nih beberapa pertanyaan yang sering banget muncul di kepala ku. Apa aku harus jawab pertanyaan itu satu persatu disini? Aku rasa tidak perlu.hehe Berawal dari hoby baru ku, membaca. Aku bilang hoby baru karena memang dari kecil aku membaca tapi baca sembarangan (baca : koran, sms, bbm, tweet, status FB, dsb). Nah sekarang bacanya lebih jelas.hehe Baca buku, beberapa buku sudah antre untuk aku baca. Kalau dulu, banyak buku udah ngambek aku cuekin. Ya memang belum lama aku mulai hoby baru ini. Tapi cukup membuat ku merasa sukses kar’na sudah memiliki hoby ini. Nah kan ada kata sukses lagi, apasih sukses ? Eiits, nanti dulu. Dari membaca, membaca dan membaca ini lah aku mulai resah (aseekk resah). Resah tentang banyak hal dalam hidup ini, tentang cinta, tentang rumah, tentang masa depan dan tentang  sukses . Nah kan muncul lagi kata sukses . Tapi sabar bro

Tiket Masa Depan

Gambar
04/02/2015 Siang kemudian berjalan menuju sore. Ketika itu dipinggir lapangan bola kampus. Iya kar’na di kampus ku ada lapangan bola. Tampak dari jauh seorang dosen yang dulu pernah aku ambil mata kuliahnya. Sebagai mahasiswa yang baik (cieee baik), datang lah aku menjemput langkahnya yang tampak pelan kar’na sambil menyaksikan pertandingan bola di lapangan. Selamat sore Pak, sapa ku yang kemudian mengalihkan pandangannya. Dia menoleh dan terkejut melihatku. “ lho, sedang apa disini?” tanyanya heran. Ternyata dia mendengar kabar bahwa aku telah lulus dan tidak lagi kost di Salatiga. “Ada yang bilang kamu sudah lulus lalu pulang.” Itu kalimat keduanya yang membuatku seperti terlempar ketengah lapangan bola (sory lebay). Ya sedikit info ya hehe Sang Pena ini sudah selesai kuliah dari awal tahun lalu (maret 2014), tetapi sampai sekarang skripsi belum juga kelar. Mungkin terlalu panjang kalau harus menyebutkan alasan mengapa aku masih bertahan di Salatiga ini. Dan selama maret s

Berjalan Lebih Jauh

Gambar
Berjalan Lebih Jauh Bangun, Sebab pagi terlalu berharga Tuk kita lewati Dengan tertidur  Bangun, Sebab hari terlalu berharga Tuk kita lalui dengan Bersungut-sungut  Berjalan lebih jauh Menyelam lebih dalam Jelajah semua warna Bersama, bersama  Bangun, Sebab hidup teramat berharga Dan kita jalani Jangan menyerah  Berjalan lebih jauh Menyelam lebih dalam Jelajah semua warna Bersama, bersama, bersama Song By : Banda Neira Lagu ini beberapa hari ini selalu menjadi penyemangat pagi hari saya. Apalagi ada kemiripan rasa dalam lagu ini dengan tulisan saya terdahulu "Hari Esok Tetap Ada (DIA)". Padahal saya belum mendengar lagu ini ketika menuliskan "Hari Esok Tetap Ada (DIA)". Mungkin ada perbedaan dalam beberapa hal, tetapi pesan yang dibawa saya rasa sama. Bahwa setiap hari baru harus kita jalani dengan penuh semangat, jangan menyerah dan hidup akan semakin menjadi lebih baik. Lagu ini sangat recommended buat kita semua saat meras

Valentine Ku

Gambar
02/02/2015 Februari adalah bulan yang sangat sering dikaitkan dengan kasih sayang atau cinta atau love, dsb. Ya mungkin karena memang salah satu hari di bulan ini diperingati sebagai hari kasih sayang (Valentine’s Day). Kita tak akan membahas sejarah hari kasih sayang dan apa maksud sebenarnya hari kasih sayang (kemudian kita sebut valday). Tapi kita semua tahu bahwa disetiap sudut kota atau pusat keramaian pernak-pernik valday bertaburan. Kemudian, semua tempat bersaing begitu sengit menjual coklatnya. Iya coklat, kita juga tak akan membahas darimana datangnya coklat saat valday. Anak muda berburu coklat dengan bentuk terbaik dan terunik untuk orang yang mereka cintai (kebanyakkan untuk pacar atau gebetan) ciieeeee. Lalu bagaimana yang belum punya pacar atau gebetan? Dari beberapa cerita atau pengalaman (bukan pengalaman penulis #hahaha) menunjukan bahwa pertama , beberapa anak muda akan sangat gencar mencari korban “hasratnya” untuk membeli coklat. Entah motivasinya biar k

Hari Esok Tetap Ada (DIA)

Gambar
01/02/2015 Pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri? Tentang apa itu hari esok? Pernahkah kita mengira bahwa hari esok bukanlah milik kita? Atau tahukah kita, hari esok milik siapa? Satu pertanyaan lagi, untuk apa ada hari esok? Pertanyaan-pertanyaan yang sangat jarang kita pikirkan. Pertanyaan-pertanyaan yang kita buang jauh saat malam datang. Dengan egoisnya kita, kita selalu meminta dan meminta. Besok aku mau ini, besok aku mau itu. Besok aku harus gini, besok aku harus gitu. Hei hei heeiiii...! sekali lagi, untuk apa ada hari esok? Lihatlah hidup kita! Kita hidup hari ini seolah kita memiliki hari esok. Lihatlah hidup kita! Kita hidup hari ini seakan kita paling tahu hari esok. Lihatlah hidup kita ini! Kita hidup hari ini seakan esok bisa kita beli. Kita ulangi hari ini ketika esok datang. Dengan gagahnya kita merengek ketika hari esok (kita anggap) mengancam. Dengan bangganya kita menghujat-NYA ketika hari esok (kita anggap) menakuti kita. Siapa kita? Siapa D