Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

51 yang (Ber)lalu

Gambar
51 bulan setelah tanggal 29 februari tahun 2012. Di malam yang katanya adalah malam dimana planet Mars bersinar paling terang selama 10 tahun ini. Ada dua hati yang begitu murung dan redup. Mungkin karena sinarnya dipinjam Mars malam ini. Dua hati yang duduk termenung, menilik kembali jauh ke dalam rongga-rongga yang terlalu lama terlewati. Mengenang kembali 51 bulan yang lalu. 51 bulan panjang yang terasa begitu pendek. Terasa singkat namun menaungi ratusan cerita hari-hari dalam suka, duka dan cinta. Riangmu tergambar dalam satu kedipan. Sedihmu terdengar dalam satu tarikan nafas malam ini. Hembusan nafasku masih mengisyaratkan keinginan untuk melengkapi satu sama lain. Tapi ini badai, badai yang tak terelakkan. Badai yang tak cukup kuat untuk kita mampu bertahan. Bahkan sekedar berpegang tangan pun kini kita tak mampu. Badai mengapa datang saat kakiku begitu lemah tuk berpijak. Badai datang justru di tengah damainya angin semilir kian kemari. Saat rindu beradu dengan jarak dan w

Biarkan Aku Sendiri (dulu)

Gambar
Dan, sampailah dititik dimana aku benar-benar tak mampu “sok tahu” tentang apa yang akan terjadi esok. Dititik yang semua orang anggap sebagai titik "0". Dititik saat aku lebih banyak memiliki waktu untuk “menunggu” daripada menikmati sebuah perjumpaan. Dititik dimana aku menikmati setiap detik waktu dengan rasa yang bercampur hingga hilang rasanya. Dititik dimana aku tak percaya siapapun karena nyatanya aku tak percaya pada diriku sendiri. Sekarang. Bulan baru saja tertutup awan abu-abu pekat. Menghilanglah ia kini dari pandanganku. Seketika dingin menyergap seluruh tubuhku. Beriring dengan menghilangnya suara canda tawamu dari telingaku. Sekelam langit malam itu di atas sana, aku murung menyalahkan diriku sendiri. Mencoba menyesali apa yang tak dapat disesali. Masa lalu. Dan mencari kesalahan dari apa yang tak pernah salah dimuka bumi ini. Kejujuran. Masih ku ingat candaan kecil diawal percakapan kita tadi. Masih terasa kerut pipiku saat kita tertawa bersam

Berdiri Di Mimpi

Gambar
Siapa bilang mimpi itu tidak nyata? seperti dingin, ia adalah keadaan dimana keberadaan panas hanya terbatas atau tak ada sama sekali. Maka orang menyebutnya dingin. Lalu lihatlah kegelapan, ia adalah keadaan dimana keberadaan terang sangat terbatas atau bahkan tak ada sama sekali. Maka orang menyebutnya gelap. Lihatlah, apakah dingin dan gelap tidak nyata? mereka nyata, mereka kau rasakan, mereka merengkuhmu. Mereka bisa membunuhmu dengan caranya. Dalam dingin ada kekakuan, ada batas untukmu bergerak. Dalam dingin ada pelukan yang menahanmu. Dalam dingin ada langkah berat yang terseok dan berjejak. Dalam dingin ada hembusan yang tertahan. Dalam dingin ada hal yang tak pernah berubah. Dalam dingin ada yang mengahalangi tatapanmu. Dalam dingin sentuhan adalah kehangatan. Dalam dingin ada diam. Dalam gelap, ada ketidaktahuan. Dalam gelap semua sama. Dalam gelap aku tak mengenalimu. Dalam gelap ada yang melihat tanpa menatap. Dalam gelap tak ada jauh dan dekat. Dalam gelap ada

"Kita t'lah sampai di titik ini, ..."

Gambar
"Kita t'lah sampai di titik ini, ..." kataku pada mulutku. Lihatlah, semua hal t'lah berubah. Tidak, mereka tidak benar-benar berubah. Hanya saja waktu menuntunku ke sudut lain dari ruang kehidupan ini. Hawa yang ku rasakan pun kini berbeda, tak sehangat kala ku duduk di ruang keluarga dan bercengkerama. Pintu yang terbuka mengajak angin membasuh wajahku yang masih terdiam menatap dedaunan melambai di halaman rumahku. “Mengapa kau diam saja? Bukankah sekarang saatnya kita pergi?” Kataku pada bibirku. Ia tak mampu lagi berucap, seakan terik mentari membungkamnya. “Kita t’lah sampai di titik ini, ...” itu yang bibirku ucapkan padaku saat kakiku mulai bergerak perlahan. Betapa ruangan ini menahan kakiku erat, memaksa mataku berkeliling melirik setiap potret cerita yang terbingkai rapi di dindingnya. “Apa yang kau lihat?” kata bibirku pada mataku. Sementara telingaku sibuk mencari sumber suara dari percakapan seru yang ia dengarkan sejak tadi. “Apa yang