Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

"Kita t'lah sampai di titik ini, ..."

Gambar
"Kita t'lah sampai di titik ini, ..." kataku pada mulutku. Lihatlah, semua hal t'lah berubah. Tidak, mereka tidak benar-benar berubah. Hanya saja waktu menuntunku ke sudut lain dari ruang kehidupan ini. Hawa yang ku rasakan pun kini berbeda, tak sehangat kala ku duduk di ruang keluarga dan bercengkerama. Pintu yang terbuka mengajak angin membasuh wajahku yang masih terdiam menatap dedaunan melambai di halaman rumahku. “Mengapa kau diam saja? Bukankah sekarang saatnya kita pergi?” Kataku pada bibirku. Ia tak mampu lagi berucap, seakan terik mentari membungkamnya. “Kita t’lah sampai di titik ini, ...” itu yang bibirku ucapkan padaku saat kakiku mulai bergerak perlahan. Betapa ruangan ini menahan kakiku erat, memaksa mataku berkeliling melirik setiap potret cerita yang terbingkai rapi di dindingnya. “Apa yang kau lihat?” kata bibirku pada mataku. Sementara telingaku sibuk mencari sumber suara dari percakapan seru yang ia dengarkan sejak tadi. “Apa yang