Puisi : Percakapan dalam Hujan
Di luar sana langit tak lagi berwarna
Awan tak lagi jauh di atas sana
Ia turun menyambangi atap-atap
Memaksakan dingin menguasai kota
Di dalam sini aku terduduk tenang
Aku biarkan suara gitar banjiri benakku
Hawa dingin juga ku rasakan menjerat
Bekukan mulutku yang tak mampu berkata
Ternyata hujan t'lah tiba sayang
Ia tak mengetuk dan permisi
Tiba-tiba rintiknya samarkan tangisku
Hujan merenggut senja kita yang jingga, sayang
Tahukah sayang, aku benci hujan kali ini
Karena ia tak mampu basahi hatiku
Hati ini tetap kering di bawah guyurnya
Ia juga berbisik mengejek tangisku
Jika malam nanti hujan ini tak juga reda
Kan ku simpan semua awan dan kabut dalam paru-paruku
Agar esok datang hari baru yang biru
Dan kan ku bayangkan di sana ada senyummu
Matheus Aribowo
Salatiga, 18 Juli 2017
Komentar
Posting Komentar