Puisi : Genang-genangan


Di sebuah genangan air nan jernih
Tergambar wajahku tanpa sepotong senyum
Simpul bibir datar tanpa kelok dan lekukan
Tahukah kau
Kalimat apa yang terekam pada mataku
Tahukah kau
Syair apa yang tersirat di mata sayu itu
Dalam genangan air yang bergejolak
Ku sembunyikan potongan-potongan senyum
Simpul bibir nan merdu tersamar riak airnya
Tahukah kau
Mataku mengikuti tarian kabut yang menjauh
Tahukah kau
Terlantun puisi sendu dari mulut kaku itu
Ku isi pikiranku dengan hari-hari berkabut
Ku penuhi khayalku dengan pagi gerimis
Namun tetap ku sediakan langit tanpa awan
Untuk setiap senja-senjaku yang tak kan terlewat
Tak kan terlewati senja-senja itu

Genang-genangan – Matheus Aribowo
Salatiga, 09-07-17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diambil dari : Suar Aksara - Sudah Saatnya (Bandung)

Puisi : Kamus Kecil - Joko Pinurbo

51 yang (Ber)lalu