Valentine Ku
02/02/2015
Februari adalah bulan yang
sangat sering dikaitkan dengan kasih sayang atau cinta atau love, dsb. Ya
mungkin karena memang salah satu hari di bulan ini diperingati sebagai hari
kasih sayang (Valentine’s Day). Kita tak akan membahas sejarah hari kasih
sayang dan apa maksud sebenarnya hari kasih sayang (kemudian kita sebut valday).
Tapi kita semua tahu bahwa disetiap sudut kota atau pusat keramaian pernak-pernik
valday bertaburan.
Kemudian, semua tempat bersaing
begitu sengit menjual coklatnya. Iya coklat, kita juga tak akan membahas
darimana datangnya coklat saat valday. Anak muda berburu coklat dengan bentuk
terbaik dan terunik untuk orang yang mereka cintai (kebanyakkan untuk pacar atau
gebetan) ciieeeee. Lalu bagaimana yang belum punya pacar atau gebetan?
Dari beberapa cerita atau
pengalaman (bukan pengalaman penulis #hahaha) menunjukan bahwa pertama, beberapa anak muda akan sangat
gencar mencari korban “hasratnya” untuk membeli coklat. Entah motivasinya biar
keliatan beli coklat, atau semangat memeriahkan valday, atau karena memang ada
cinta di hatinya (nggak yakin sih).
Kedua, sebagian dari anak muda akan mulai sibuk mencari daftar
mantannya (iya mantan). Dicarinya mantan yang tampak berpotensi dibeliin
coklat, walau kadang jadi malu karena si mantan ternyata punya gebetan baru
#eeaaaaaa.
Ketiga, ini biasanya anak muda yang gaul abis dan setia kawan
meeenn! Mereka ini akan bilang “cinta bukan hanya pada pacar bro, sahabat dan
teman juga bisa”. Maka belilah mereka coklat yang paling murah dan di
berikannya pada sahabat dan teman-temannya. Ada pula yang tampak gagah
menganggap mantan sebagai teman dan memberinya coklat. Padahal hatinya remuk
bak sebatang coklat terinjak gajah di kebun binatang. Pliiss nggak usah
coba-coba yang ini barusan.haha
Keempat, ini biasanya anak sekolah nih. Entah karena memang mereka
sayang pada gurunya, berharap coklat mengubah nilai hariannya, atau ikut-ikut
teman-temannya. Mereka akan memberi coklat pada guru-guru mereka (prok prok
prok kereenn).
Kelima, sangat disayangkan dan cukup prihatin dengan yang ini.
Biasanya karena sudah menyerah, benar-benar menyerah. Menyerah cari pacar baru,
nyerah cari mantan, nyerah beli coklat banyak buat teman-teman dan nyerah
karena menganggap guru-gurunya tak bersahabat. Sampai akhirnya "tampak" begitu
mulia mereka memberi coklat kepada orang tua mereka.
Menjadi teringat sebuah pertanyaan
simple dari seseorang yang begitu luar biasa. Kurang lebih dia bertanya : “Pernahkah
kalian telp orang tua kalian dan berkata pa
atau ma, yah atau bu, AKU SAYANG KAMU?” Pertanyaan itu dilemparkannya
karena faktanya setiap kali kita menghubungi orang tua kita ketika kita
butuhkan mereka. Saat kita butuh uang untuk jajan, untuk bayar sekolah atau
kuliah, untuk bayar kost, dll. Saat kita ada masalah, saat kita butuh solusi
masalah kita. Tapi pernahkah kita bertanya pada mereka? “Ayah, Ibu ada yang
bisa aku bantu? Ayah dan ibu sedang ada masalah?” atau pertanyaan lain yang
mungkin bisa menghapus sedih mereka.
Sekarang juga ambil HP kalian atau langsung katakan pada mereka ; “AKU SAYANG IBU, AKU SAYANG AYAH. TERIMA KASIH
atas .................... (isilah masing-masing).”
“Orang tua kita, siapapun mereka. Merekalah cinta pertama dan terakhir
kita.”
Karena merekalah kita mengenal dunia, dan merekalah arti cinta yang
sesungguhnya.”
~ Terima kasih Ayah, Terima kasih
IBU ~
Pic : http://pixgood.com/gambar-kartun-keluarga-kecil-bahagia.html
Komentar
Posting Komentar