Orang-orang Tersesat



Aku senang dengan orang-orang yang tersesat. Sorot mata mereka selalu kuat dan tak mudah ditaklukan. Gerak bibir mereka seakan memiliki banyak arti. Cara mereka mendengarkan orang berbicara sangatlah unik.

Aku suka dengan orang-orang yang tersesat. Mereka sering berbicara dengan diri sendiri. Maka mereka selalu mengenal diri mereka sendiri. Mereka juga tak mudah percaya pada bualan-bualan dan tipuan remeh.

Aku selalu ingin menjadi salah satu dari orang-orang yang tersesat. Yang berjalan tanpa takut pada yang terjadi di depan sana. Yang percaya bahwa ada yang memelihara mereka dengan ajaib. Yang kelak akan kembali pada bahagia di ujung perjalanan.

Aku telah menjadi orang yang tersesat. Tersesat di dunia yang dipenuhi keinginan-keinginan sesaat. Tersesat di dunia yang di penuhi keinginan-keinginan yang menjerat. Tersesat di dunia yang sibuk dan dipenuhi ambisi orang-orang penat.

Aku ternyata tidak tersesat. Justru orang-orang di luar sanalah yang tersesat. Tersesat di kedalaman jiwa mereka sendiri yang tak mereka kenal. Tersesat di batin mereka sendiri yang kosong namun riuh. Tersesat dari kehidupan yang sederhana dan bermakna. Sampai pada akhirnya mereka hilang tertelan rutinitas dan waktu.

Semoga aku tidak tersesat. Semoga aku terus berjalan di jalan penuh makna. Semoga aku mengenal diri sendiri. Semoga aku juga mengenal perjalanan yang ku tempuh dan menuju pada keabadian. 



Pict : http://www.kompasiana.com/kang_yadi/jika-tersesat-di-alam-bebas-bacalah-perilaku-dan-pergerakan-alam_55103584813311bf2cbc6ab0

Matheus Aribowo
Salatiga, 5 September 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi : Kamus Kecil - Joko Pinurbo

Diambil dari : Suar Aksara - Sudah Saatnya (Bandung)

Sambi Lalu